Saatnya untuk bilang, bahwa emansipasi wanita di Indonesia sungguh bukan barang langka dan bukan baru sekarang. Meskipun kemudian yang dilakukan perempuan-perempuan berikut ini lebih kepada tuntutan untuk tetap hidup dan menafkahi keluarga mereka. Mereka sesungguhnya adalah perempuan-perempuan perkasa, mereka juga seorang ibu bagi anak-anaknya. Dan mereka tidak pernah terjebak untuk minta dikasihani apalagi untuk meminta-minta…. Lihat saja yang mereka lakukan sehari-hari untuk turut menopang nafkah keluarga ini ( Drim Indonesia)

Selasa, 04 Januari 2011

Hanya Perempuan

AKU PEREMPUAN PETARUNG
(Puisi tanggapan oleh idaman andarmosoko)

Aku perempuan
madewi supriatiningsih
dari desa blitar

aku perempuan
tapi aku mesin pekerja uang
bersama sembilan puluh ribu orang perempuan lain
jadi pekerja migran di hong kong
pada 6 jam terbang dari kampungku
bekerja 16 jam perhari
membersihkan apartmen di kowloon
dan belanja di pasar dalam bahasa inggris dan bahasa kanton
mendongkrak laba perusahaan penyalur tenaga kerja
menyumbangkan 2.5 milyar dollar ABPN negara pertahun

Aku perempuan
madewi erningtyas BA
tapi aku mesin urban
mendahului terang pagi naik kereta api berdesak desak menuju kantor di jakarta
pegawai negeri golongan dua A delapan jam sehari
pencari nafkah juga untuk anak anakku

Aku perempuan
petarung sejati
bertarung di pasar, menawar harga belanja untuk keluargaku
dan berakrobat menjaga sandang pangan anak anakku

aku perempuan
petarung sejati
yang membawakan ikan segar
dan menyediakannya di pasar sebelum jam 4 pagi setiap hari
sejak jaman oplet kayu sampai jaman ikan asin masuk supermarket

Aku perempuan
madewi inca tepultepec
keramik dan anyaman
tenunan peru
domba domba di andes
resep biji cokelat penawar letih
serta persemaian gandum
dan penggilingan roti

akulah perempuan itu
duta besar dewi kesuburan bumi
lini tengah pasukan agrikultur
titik gandeng keseimbangan ekosistem

madewi rigoberta menchu
Perempuan suku maya
yang menitis kembali di guatemala
Bertarung mempertahankan hak atas tanah

aku perempuan
kompendium ramuan rempah rempah penyembuh
dan prosedur darurat medis
untuk anak anakku
penjinak tangis kanak kanak,
pawang bayi yang demam

Aku perempuan
rintik kesuburan penghuni bumi
penyerap benturan industrialisasi
dan didorong kepinggiran oleh privatisasi perdagangan global
dan dirantai sangsi sosialmu atas kenyataan reproduktifku

aku telah gagal menjadi perhiasan tergantung didinding
gagal menjadi bingkai kaca datar yang beku
gagal menjadi jambangan berukir di dipojok ruang
gagal menjadi simbol wacana jinak
gagal menjadi kalimat obyek dalam redaksi penafsiran
gagal menjadi barang pampasan perang purba milikmu
gagal kau ukir jadi tempat tusuk gigi

sekian dulu dan permisi,matahari hampir terbenam
aku harus pulang karena akan dicap sundal kalau tersusul oleh jarum jam

7 feb 2003
idaman andarmosoko

PEREMPUAN MASA KINI DAN NANTI

KARTINI DAN SARTIKA KINI

Kartini menulis surat untuk Sartika
Bercerita terang tak pernah datang
Sartika membalasnya pilu
Kegelapan teman sejatiku

Kartini bersaksi, dunianya hanya indah pada sebait lagu
Sartika bercerita, penghormatan hanya sekedar upacara
Kartini berjanji, tak kan lelah menulis surat
Sartika bermimpi, tak kan pernah menerima kekalahan